Minggu, 27 November 2016

penyakit hipertensi

HIPERTENSI

Merupakan suatu penyakit kardiovaskular dan merupakan salah satu faktor resiko utama gangguan jantung.
Adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri.
Hiper : Berlebihan
Tensi : Tekanan / tegangan
Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikkan tekanan darah diatas nilai normal
            PADA PEMERIKSAAN DARAH AKAN DIDAPAT 2 ANGKA :
            1. Angka yang tinggi ( saat jantung   berkontraksi ) disebut SISTOLIK
            2.         Angka yang lebih rendah ( saat jantung berelaksasi ) disebut DIASTOLIK
CONTOH :   120/80 mmHg,
Di AMERIKA diperkirakan 30 % penduduk (50 jt jiwa) menderita tekanan darah tinggi (140/90 mmHg)
Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan bertambahnya umur.
Resiko untuk menderita hipertensi pada populasi diatas 55 tahun yang tadinya normal adalah 90 %.
Sampai dgn umur 55 tahun laki-laki lebih banyak menderita dibandingkan perempuan.
Dari umur 55 s/d 74 tahun , lebih banyak perempuan.
Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun.
Tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun
Kemudian berkurang perlahan-lahan atau bahkan menurun dratis.
Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah < dewasa                        
Peningkatan tekanan darah dalam arteri dapat melalui beberapa cara
1. Jumlah cairan yang mengalir lebih banyak  per detiknya.
2. Arteri besar kehilangan kelenturan dan menjadi kaku. Karena dinding menebal dan kaku (tjd arteriosklerosis).
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi.
            pada kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dalam tubuh.
HIPERTENSI ESENSIAL (PRIMER)
            Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui. Terjadi pada sekitar 90 % penderita hipertensi.
Sensitive garam             Genetik (turunan)
Homeostatis Renin          Umur
Resistansi Insulin            Obesitas
Tidur Apneu
  TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN TETAPI DAPAT DIKONTROL
HIPERTENSI SEKUNDER
 *5 – 10 % penderita hipertensi, Penyebabnya adalah penyakit ginjal dan penyakit renovaskular.
 *1 _ 2 % penderita hipertensi, Penyebabnya adalah kelaianan hormonal dan pemakaian obat tertentu.
Penyakit ginjal :
Stenosis arteri renalis        Penyakit ginjal polikista
Pielonefritis                      Trauma pd ginjal (luka)
Glomerulonefritis               Penyinaran pada ginjal
Tumor-tumor ginjal 
  
v  Kelainan Hormonal :
            Hiperaldosteronisme
            Sindrom Cushing (sekresi kortisol yang berlebihan)
            Feokromositoma
            Tumor pada kelenjar adrenal
v  Obat-obatan
            Pil KB                        Kokain
            Kortikosteroid             Alkohol
            siklosporin                  Kayu manis (>>>)
            Eritropoietin
v  Penyebab Lain
            Koartasio aorta                     Keracunan timbal
            Preeklamsi pada kehamilan    Porfiria intermiten
KLASIFIKASI PATOLOGIS
  1. HIPERTENSI BENIGNA ( >130-140 mmHg)
            Bersifat lambat,sering tanpa gejala dan ditemukan pada pemeriksaan fisik.
            Tahanan pembuluh darah perifer meningkat dan kerja jantung berlebihan dan akan mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri. Akan dapat dideteksi dengan EKG. Pada autopsi ditemukan penebalan yg konsentrik pada ventrikel kiri.
            Akan mengakibatkan penyakit arteriol dan terbentuknya aterosklerosis.
2. Hipertensi maligna
Ø  Merupakan hipertensi yang mengkwatirkan, memerlukan pengobatan untuk mengurangi resiko kerusakkan organ dan kematian mendadak.
Ø  Perubahan pembuluh darah renal menonjol,pendarahan akut  dan edema papil.
Ø  Timbulnya proteinuria dan gagal ginjal.
Ø  Bentuk khas histologis yaitu nekrosis fibrinoid pada arteri kecil dan arteriol
  
HIPERTENSI PULMONARIS
Sebab patologis dan perubahan fisiologis
1. Gagal ventrikel kiri akut dan kronis.
    Naiknya tekanan ventrikel kiri, sehingga naiknya tekanan vena.
2. Stenosi mitralis.
            Naiknya tekanan atrium kiri, sehingga naiknya tekanan vena pulmonaris.
3. Bronkitis kronis dan emfisema
            Hipoksia, vasokontriksi pulmonaris
4. Rekuren emboli pulmonaris
            Berkurangnya anyaman vaskuler pulmonaris
Faktor – faktor yang memicu terjadinya Hipertensi
  1. Meningkatnya aktifitas sistem saraf ( berhubungan dengan meningkatnya respon terhadap stress psikososial.
  2. Produk yang berlebihan pada hormon yang menahan natrium dan vasokonstriktor.
  3. Asupan natrium (garam) berlebihan.
  4. Tidak cukupnya  asupan kalium dan kalsium.
  5. Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya produk angiotensin II dan aldosteron.
6. Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO) dan peptide natriuretik.
7. Perubahan dalam ekspresi sistem kliren  yang mempengaruhi tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal.
8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada pembuluh darah kecil di ginjal.
9. Diabetes mellitus.
10. Resistensi insulin
11. Obesitas
12. Meningkatnya aktifitas vaskular growth faktor.
13. Perubahan reseptor adrenergik yang mempengaruhi denyut jantung.     
14. Berubahnya transpor ion dalam sel
  
Mekanisme Patofisilogi dari Hipertensi
q  Secara umum terlihat sehat atu beberapa
            sudah mempunyai faktor resiko tambahan.
q  Kebanyakkan Asimptomatik
q  Pada sebagian besar hipertensi tidak menimbulkan gejala, gejala yang mungkin terjadi:
           
            Sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan.
            (ini dapat terjadi pada penderita hipertensi atau normal)
  
Gejala pada Hipertensi berat atau menahun
Sakit kepala , kelelahan
Mual muntah
Sesak napas, gelisah
Pandangan menjadi kabur (terjadi karena kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal).
Penurunan kesadaran dan koma karena terjadi pembengkakkan otak.
Ada tiga tujuan evaluasi pasien dengan hipertensi :
  1. Menilai gaya hidup dan identifikasi faktor-faktor resiko yang mungkin mempengaruhi.
  2. Mencari penyebab tekanan darah tinggi.
  3. Menentukan ada tidaknya kerusakkan organ target dan penyakit kadiovaskular.
SUMBER DATA
  1. Anamnesis mengenai keluhan pasien.
  2. Riwayat penyakit dahulu dan keluarga
  3. Pemeriksaan fisik
  4. Tes laboratorium rutin
  5. Prosedur diagnostik lainnya
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fundoskopi
Perhitungan BMI ( Body mass index)
Pemeriksaan abdominal
Palpasi pada kelenjer tiroid
Pemeriksaan lengkap jantung dan paru-paru
Pemeriksaan abdomen untuk melihat ginjal
Palpasi ekstremitas bawah unt melihat Adanya edema dan denyut nadi
Penilaian neurologis dan lain-lain
Hipertensi dalam jangka waktu lama menyebabkan :
1. Rusaknya endotel artheri dan mempercepat artherosklerosis.
2. Rusaknya organ tubuh spt jantung, mata, ginjal, otak dan pembuluh darah besar.
3. Merupakan faktor resiko utama untuk penyakit serebrovaskular (stroke ).
4.  Mempunyai peningkatan resiko yang bermakna untuk penyakit koroner, stroke, arteri perifer dan gagal jantung.
Modifikasi Gaya hidup
            1. Penurunan Berat Badan
            2. Memperbaiki Pola makan
            3. Diet rendah sodium
            4. Aktifitas fisik (aerobik)
            5. Tidak minum alkohol dan berhenti             merokok
  1. Diuretik ( Thiazid )
  2. Penghambat adrenergik (alfa bolker, beta bloker, alfa-beta bloker labetalol).
  3.  ACE inhibitor.
  4. Antagonis kalsium
  5. Vasodilator ( nitrogliserin, diazoxide dll)
            OBAT-OBAT INI DAPAT DIBERIKAN SENDIRI MAUPUN KOMBINASI
TERAPI KOMBINASI
 Ada 6 alasan kenapa pengobatan kombinasi dianjurkan :
  1. Mempunyai efek aditif
  2. Mempunyai efek sinergis
  3. Mempunyai sifat saling mengisi
  4. Penurunan efek samping masing-masing obat
  5. Mempunyai daya kerja yang saling mengisi pada organ target tertentu.
  6. Peningkatan kepatuhan pasien


Tidak ada komentar:

Posting Komentar