KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan Karunia-Nya
lah saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dan tak lupaucapan terima
kasih sebesar-besarnya.
kepada teman-teman kami telebih terhadap Dosen pembimbing kami Risma D Manurung,S.kep,Ns,M.Biomed yang dengan penuh sabar membimbing kami dalam mengerjakan makalah dengan tema kata Pengantar Anatomi Fisiologi pada Tubuh Manusia.Atas kepeduliannya serta bimbingannya kami mengucapkan banyak kata terima kasih kiranya makalah ini dapat menjadi sumber pembelajaran kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan.
PENGANTAR
ANATOMI FISIOLOGI
A. Defenisi
Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-misahkan atau mengurai dan tomos yang artinya memotong-motong.Anatomi berarti mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya.
Anatomi Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan/ potongan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai struktur tubuh. kata anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ana dan tome yang berarti memotong atau memisahkan.
B. Fisiologi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal,fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai fungsi dari tubuh manusia yang hidup.
Tujuan pembelajaran ilmu anatomi dan fisiologi yaitu untuk menjelaskan faktor-faktor fisika dan kimia yang bertanggung jawab terhadap asal-usul perkembangan dan kemajuan kehidupan virus/bakteri yang paling sederhana sampai manusia yang paling rumit dan mempunyai karakteristik fungsionl sendiri, Fisiologi manusia berhubungan dengan sifat spesifik dan mekanisme tubuh manusia yang membuat manusia sebagai makhluk hidup mencari makanan sewaktu lapar,mencari perlindungan,mencari hubungan dengan orang lain dan berkembang biak,terjadi secara otomatis.
Defenisi Sel Dari Berbagai Sumber
Sel adalah unit atau unsur terkecil dari tubuh dan yang dimiliki oleh semua bagian.Pada umumnya semakin khusus tugas suatu sel semakin kecil daya tahannya menghadapi kerusakan dan juga paling sukar diperbaiki atau diganti. Istilah yang digunakan dalam anatomi.Banyak bagian tubuh yang terletak simetris .Misalnya anggota gerak mata dan telinga paru-paru dan ginjal.Limpa terletak di sebelah kanan ,pankreas terletak sebagian di kiri dan sebagian di kanan ini disebut dengan posisi anatomi.Maka letak berbagai bagian tubuh dilukiskan dengan memperbandingkannya dengan pada garis-garis dan bidang-bidang khayal(imajiner).Misalnya bidang medial melalui sumbu tengah tubuh .Sesuatu struktur yang letaknya lebih dekat dengan pada bidang median tubuh daripada struktur lain.Misalnya otot pangkal paha adalah media terhadap kelompok lainnya yang berada di sebelah luar yang disebut aspek lateral maka sisi dalam paha disebut aspek medial. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel sebagai unit terkecil bermakna bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup. Sedangkan sel sebagai unit fungsional bermakna bahwa sel atau sel-sel penyusun tubuh mahkluk hidup melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup.
Istilah interna dan externa digunakan untuk melukiskan jarak relative sebuah organ atau struktur terhadap pusat sebuah rongga .Iga-iga misalnya mempunyai permukaaan interna yaitu yang menghadap ke dalam rongga dada dan permukaan externa yang ke sebelah luar. Istilah superficial(di permukaan) dan profunda (dalam) digunakan untuk menunjukkan jarak relative dari permukaan tubuh . Dan istilah superior dan inferior menunjukkan letak relative tinggi atau rendah kususnya dari klavikula(tulang selangka).Istilah anterior dan posterior merupakan persamaan dari ventral dan dorsal .Dalam melukiskan permukaan telapak kaki dipakai istilah plantar dan dorsal. Istilah proksimal dan distal untuk menunjukkan letak dekat jauhnya atau jarak dari sebuah titik tertentu .Bila tiga struktur terletak dalam suatu garis yang berjalan mulai dari bidang median tubuh ke samping luar ,mka ini dilukiskan sebagai letak medialis,intermedialis dan lateralis.
Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-misahkan atau mengurai dan tomos yang artinya memotong-motong.Anatomi berarti mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya.
Anatomi Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan/ potongan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai struktur tubuh. kata anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ana dan tome yang berarti memotong atau memisahkan.
B. Fisiologi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal,fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai fungsi dari tubuh manusia yang hidup.
Tujuan pembelajaran ilmu anatomi dan fisiologi yaitu untuk menjelaskan faktor-faktor fisika dan kimia yang bertanggung jawab terhadap asal-usul perkembangan dan kemajuan kehidupan virus/bakteri yang paling sederhana sampai manusia yang paling rumit dan mempunyai karakteristik fungsionl sendiri, Fisiologi manusia berhubungan dengan sifat spesifik dan mekanisme tubuh manusia yang membuat manusia sebagai makhluk hidup mencari makanan sewaktu lapar,mencari perlindungan,mencari hubungan dengan orang lain dan berkembang biak,terjadi secara otomatis.
Defenisi Sel Dari Berbagai Sumber
Sel adalah unit atau unsur terkecil dari tubuh dan yang dimiliki oleh semua bagian.Pada umumnya semakin khusus tugas suatu sel semakin kecil daya tahannya menghadapi kerusakan dan juga paling sukar diperbaiki atau diganti. Istilah yang digunakan dalam anatomi.Banyak bagian tubuh yang terletak simetris .Misalnya anggota gerak mata dan telinga paru-paru dan ginjal.Limpa terletak di sebelah kanan ,pankreas terletak sebagian di kiri dan sebagian di kanan ini disebut dengan posisi anatomi.Maka letak berbagai bagian tubuh dilukiskan dengan memperbandingkannya dengan pada garis-garis dan bidang-bidang khayal(imajiner).Misalnya bidang medial melalui sumbu tengah tubuh .Sesuatu struktur yang letaknya lebih dekat dengan pada bidang median tubuh daripada struktur lain.Misalnya otot pangkal paha adalah media terhadap kelompok lainnya yang berada di sebelah luar yang disebut aspek lateral maka sisi dalam paha disebut aspek medial. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel sebagai unit terkecil bermakna bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup. Sedangkan sel sebagai unit fungsional bermakna bahwa sel atau sel-sel penyusun tubuh mahkluk hidup melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup.
Istilah interna dan externa digunakan untuk melukiskan jarak relative sebuah organ atau struktur terhadap pusat sebuah rongga .Iga-iga misalnya mempunyai permukaaan interna yaitu yang menghadap ke dalam rongga dada dan permukaan externa yang ke sebelah luar. Istilah superficial(di permukaan) dan profunda (dalam) digunakan untuk menunjukkan jarak relative dari permukaan tubuh . Dan istilah superior dan inferior menunjukkan letak relative tinggi atau rendah kususnya dari klavikula(tulang selangka).Istilah anterior dan posterior merupakan persamaan dari ventral dan dorsal .Dalam melukiskan permukaan telapak kaki dipakai istilah plantar dan dorsal. Istilah proksimal dan distal untuk menunjukkan letak dekat jauhnya atau jarak dari sebuah titik tertentu .Bila tiga struktur terletak dalam suatu garis yang berjalan mulai dari bidang median tubuh ke samping luar ,mka ini dilukiskan sebagai letak medialis,intermedialis dan lateralis.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.latar belakang
Cara manusia bertindak dan bereaksi bergantung pada
pemrosesan neuron yang rumit, tersusun, dan diskret. Banyak dari pola neuron
penunjang kehidupan dasar, misalnya pola yang mengontrol respirasi dan
sirkulasi, serupa pada semua orang. Namun, tentu ada perbedaan halus dalam
integrasi neuron antara seseorang yang merupakan komponis berbakat dan orang
yang tidak dapat bernyanyi, atau antara seorang pakar matematika dan orang yang
kesulitan membagi bilangan. Sebagian perbedaan pada sistem saraf individu
disebabkan oleh factor genetik. Namun sisanya dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan pengalaman. Ketika sistem saraf imatur berkembang sesuai
cetak-biru genetiknya, terbentuk neuron dan sinaps dalam jumlah berlebihan.
Bergantung pada rangsangan dari luar, dan tingkat pemakaiannya, sebagian dari
jalur – jalur saraf ini dipertahankan, dibentuk lebih pasti, dan bahkan
meningkat, sementara yang lain dieliminasi.
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses “pakailah, jika tidak akan hilang”. Setelah sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi karena manusia terus belajar dari rangkaian pengalaman yang dijalani. Sebagai contoh, tindakan membaca makalah ini sedikit banyak mengubah aktivitas saraf otak, karena ada informasi yang diserap kedalam ingatan pembaca.
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses “pakailah, jika tidak akan hilang”. Setelah sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi karena manusia terus belajar dari rangkaian pengalaman yang dijalani. Sebagai contoh, tindakan membaca makalah ini sedikit banyak mengubah aktivitas saraf otak, karena ada informasi yang diserap kedalam ingatan pembaca.
B. Rumusan Masalah
Adapun
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?
2) Apa saja penyusun sistem saraf ?
3) Apa saja fungsi sistem saraf ?
4) Apa saja klasifikasi sistem saraf ?
5) Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?
6) Apa saja penyakit dan kelainan pada sistem saraf ?
1) Apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?
2) Apa saja penyusun sistem saraf ?
3) Apa saja fungsi sistem saraf ?
4) Apa saja klasifikasi sistem saraf ?
5) Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?
6) Apa saja penyakit dan kelainan pada sistem saraf ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
2) Untuk mengetahui pengertian sistem saraf.
3) Untuk mengetahui apa saja penyusun sistem saraf.
4) Untuk mengetahui fungsi sistem saraf
5) Untuk mengetahui klasifikasi sistem saraf.
6) Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls.
7) Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada sistem saraf.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
2) Untuk mengetahui pengertian sistem saraf.
3) Untuk mengetahui apa saja penyusun sistem saraf.
4) Untuk mengetahui fungsi sistem saraf
5) Untuk mengetahui klasifikasi sistem saraf.
6) Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls.
7) Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada sistem saraf.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Sistem
saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai media
komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali
berbagai sistem organ lain serta dapat pula memproduksi hormon (Singgih, 2003).
Sistem
saraf tersusun atas dua tipe sel, yaitu neuron dan glia. Neuron adalah sel
saraf yang berperan dalam penerusuran informasi antar neuron dan ke otot serta
kelenjar. Neuron memiliki beragam ukuran, serta fungsi (Kalat, 2010). Menurut
perkiraan, jumlah neuron yang ada di dalam otak orang dewasa kurang lebih
adalah 100 miliar (R.W. Williams dan Herrup dalam Kalat 2010). Glia secara umum
ukurannya lebih kecil daripada neuron, memiliki fungsi yang beragam, tetapi
glia tidak meneruskan informasi dengan jarak yang sangat jauh. Kerja neuron dan
glia “entah bagaimana” dapat menimbulkan begitu banyak ragam perilaku dan
pengalaman. (Kalat, 2010).
Pada manusia, sistem saraf mulai terbentuk ketika embrio masih
berumur 2 minggu (Kalat 2010). Berdasarkan struktur dan fungsinya, sistem saraf
secara garis besar dapat dibagi dalam sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
(Singgih, 2003). Seperti yang telah disampaikan oleh Singgih (2003) bahwa
sistem saraf manusia itu secara umum dibagi menjadi dua, yakni sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla
spinalis yang mempunyai beragam pusat dengan fungsi yang berbeda-beda. Sistem
saraf tepi dan pusat bekerja secara sadar. Sebelumnya masuk ke bagian
penyusunan sistem saraf, akan dipaparkan mengenai istilah yang sering digunakan
dan fungsiya.
Neuron Sistem saraf terbuat dari sel-sel
saraf yang disebut neuron. Neuron ini merupakan kesatuan struktural dan
fungsional sistem saraf, dan terdiri atas badan sel, serabut-serabut saraf, dan
selubungnya. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya
terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut
saraf, yaitu dendrit dan akson. Badan sel saraf (soma) mengandung inti sel yang
besar dan berbentuk seperti pembuluh dengan membran yang tipis. Inti sel
(nucleus) mengandung satu anak inti (nucleolus) dan sitoplasma yang disebut
neuroplasma. Serabut sel saraf terdiri atas dua macam, yaitu dendrite dan akson
(neurit). Dendrit merupakan serabut saraf yang pendek, umumnya bercabang-cabang
seperti pohon dengan bentuk dan ukuran berbeda-beda. Dendrit berfungsi menerima
impuls yang dating dari ujung akson sel saraf lain ke badan sel saraf,
sedangkan akson merupakan serabut saraf yang panjang dan umumnya tidak
bercabang. Akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke kelenjar dan
serabut otot. Akson biasanya sangat panjang, bisa mencapai ratusan sentimeter.
Sebaliknya, dendrit pendek. Menurut struktur dan fungsinya, sel saraf dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu sel saraf sensoris, sel saraf penghubung dan
sel saraf motoris. Struktur dan fungsi sel terangkum dalam tabel berikut (Jati,
2007: 180) Nama Struktur Fungsi Sel saraf sensoris Badan sel bergelombang
membentuk ganglia Akson pendek sedangkan dendritnya panjang Dendrit berfungsi
menerima rangsang dari reseptor, sedangkan aksomn mengirimkan rangsang ke sel saraf
lain atau sistem saraf pusat Sel saraf penghubung Dendrit pendek dan aksonnya
ada yang pendek dan ada yang panjang Menghubungkan sel saraf sensoris dan sel
saraf motoris di sistem saraf pusat Sel saraf motoris Dendrit pendek dan
aksonnya panjang Dendrit berfungsi menerima rangsang dari sel saraf lain
sedangkan akson mengirim rangsang ke efektor berupa otot atau kelenjar Setiap
neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf
ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut
mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann
merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk
selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang
dapat mempercepat penghantaran impuls.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari berjuta-juta sel saraf yang bentuknya bervariasi.Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang berfungsi untuk menyampaikan rangsangan dari reseptor yang akan dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup dapat menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam secara cepat.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang sering disebut dengan neuron . berfungsi dalam mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan ataupun tanggapan. Untuk menanggapi rangsangan tersebut, ada 3 komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, antara lain:
Ø Reseptor
Reseptor adalah sel yang memberikan respon terhadap ransangan terhadap lingkungan eksternal maupun internal kemudian reseptor akan mengubah rangsangan yang diterima menjadi suatu impuls saraf yang akan di teruskan melalui neuron. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah alat indera.
Ø Penghantar impuls
Penghantar impuls dikerjakan oleh saraf itu sendiri tanpa bantuan organ – organ lain. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas.
Ø Efektor
Efektor adalah sel atau organ yang di gunakan untuk beraksi terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh dapat diartikan sebagai bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Bagian utama efektor pada manusia adalah otot dan kelenjar.
Sistem saraf terdiri dari berjuta-juta sel saraf yang bentuknya bervariasi.Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang berfungsi untuk menyampaikan rangsangan dari reseptor yang akan dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup dapat menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam secara cepat.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang sering disebut dengan neuron . berfungsi dalam mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan ataupun tanggapan. Untuk menanggapi rangsangan tersebut, ada 3 komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, antara lain:
Ø Reseptor
Reseptor adalah sel yang memberikan respon terhadap ransangan terhadap lingkungan eksternal maupun internal kemudian reseptor akan mengubah rangsangan yang diterima menjadi suatu impuls saraf yang akan di teruskan melalui neuron. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah alat indera.
Ø Penghantar impuls
Penghantar impuls dikerjakan oleh saraf itu sendiri tanpa bantuan organ – organ lain. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas.
Ø Efektor
Efektor adalah sel atau organ yang di gunakan untuk beraksi terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh dapat diartikan sebagai bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Bagian utama efektor pada manusia adalah otot dan kelenjar.
B. Penyusun Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut
neuron. Neuron merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.
Neuron memiliki kemampuan mersepon rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak
bisa mengalami pembelahan sehingga tidak dapat diganti jika sudah rusak. Neuron
bersatu membentuk jaringan untuk mengantarkan suatu impuls (rangsangan)
a.
Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, satu sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson.
Berdasarkan bentuknya, satu sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson.
1) Badan Sel
Badan sel saraf adalah bagian yang terbesar dari sel saraf. Badan sel dapat berfungsi sebagai penerima rangsangan dari dendrit dan kemudian diteruskannya menuju ke akson. Pada badan sel saraf terdapar inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.
Badan sel saraf adalah bagian yang terbesar dari sel saraf. Badan sel dapat berfungsi sebagai penerima rangsangan dari dendrit dan kemudian diteruskannya menuju ke akson. Pada badan sel saraf terdapar inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.
2) Dendrit
Dendrit merupakan serabut sel saraf pendek, bercabang-cabang dan perluasan dari badan sel. Dendrit memiliki fungsi sebagai penerima dan pengantarkan rangsangan ke badan sel. Dendrit mengandung badan Nissl dan organel. Pada umumnya neuron terdiri dari beberapa dendrite. Dendrit tidak mengandung selubung myelin maupun neurolema.
Dendrit merupakan serabut sel saraf pendek, bercabang-cabang dan perluasan dari badan sel. Dendrit memiliki fungsi sebagai penerima dan pengantarkan rangsangan ke badan sel. Dendrit mengandung badan Nissl dan organel. Pada umumnya neuron terdiri dari beberapa dendrite. Dendrit tidak mengandung selubung myelin maupun neurolema.
3) Akson
Akson sering disebut juga neurit. Bagian ini merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yang berupa informasi berita dari badan sel. Akson memiliki bagian-bagian yang spesifik ,yaitu sebagai berikut:
Neurofibril
Neurofibril merupakan bagian terdalam dari akson yang berupa serabut-serabut halus.Bagian-bagian inilah yang memilik tugas pokok untuk meneruskan impuls.
Selubung Mielin
Bagian ini tersusun oleh sel-sel pipih yang disebut schwan. Selubung mielin merupakan bagian paling luar dari akson yang berfungsi untuk melindungi akson. Selain itu, bagian ini pulalah yang memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk mempertahankan kegiatan dari akson.
Nodus Ranvier
Nodus ranvier merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi selubung mielin. Bagian ini tersusun dari sel-sel pipih. Dengan bagian ini, terlihat bagian akson tampak berbuku-buku. Agar lebih dapat memahami tentang struktur dan bentuk neuron.
Akson sering disebut juga neurit. Bagian ini merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yang berupa informasi berita dari badan sel. Akson memiliki bagian-bagian yang spesifik ,yaitu sebagai berikut:
Neurofibril
Neurofibril merupakan bagian terdalam dari akson yang berupa serabut-serabut halus.Bagian-bagian inilah yang memilik tugas pokok untuk meneruskan impuls.
Selubung Mielin
Bagian ini tersusun oleh sel-sel pipih yang disebut schwan. Selubung mielin merupakan bagian paling luar dari akson yang berfungsi untuk melindungi akson. Selain itu, bagian ini pulalah yang memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk mempertahankan kegiatan dari akson.
Nodus Ranvier
Nodus ranvier merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi selubung mielin. Bagian ini tersusun dari sel-sel pipih. Dengan bagian ini, terlihat bagian akson tampak berbuku-buku. Agar lebih dapat memahami tentang struktur dan bentuk neuron.
4) Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu
selubung dan membentuk urat saraf.Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk
ganglion atau simpul saraf.
b. Berdasarkan Struktur dan Fungsinya
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1) Sel saraf sensori
Sel saraf sensori merupakan neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia, aksonnya pendek tetapi dendritnya panjang. Neuron sensorik berhubungan dengan alat indra untuk menerima rangsangan. Fungsi sel saraf sensori sebagai penghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
Sel saraf sensori merupakan neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia, aksonnya pendek tetapi dendritnya panjang. Neuron sensorik berhubungan dengan alat indra untuk menerima rangsangan. Fungsi sel saraf sensori sebagai penghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2) Sel saraf motorik
Sel saraf motorik merupakan neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar. Fungsi sel saraf motor sebagai pengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan dari tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
Sel saraf motorik merupakan neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar. Fungsi sel saraf motor sebagai pengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan dari tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
3) Sel saraf intermediet (Neuron konektor)
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
C.
Fungsi Sistem Saraf
Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut.
1) Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.
2) Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau merasakan dan memikirkannya.
3) Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
4) Mengekspresikan emosi.
5) Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain.
6) Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.
Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut.
1) Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.
2) Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau merasakan dan memikirkannya.
3) Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
4) Mengekspresikan emosi.
5) Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain.
6) Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.
D.
Klasifikasi Sistem Saraf
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.
a.
Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri.Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf.Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan.Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari 3 bagian, yaitu
1) Otak depan (Prosoncephalon)
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum).Diencephalon berkembang menjadi thalamus, hipotamus.
Otak besar (Cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.
hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur kepentingan biologis lainnya.
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri.Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf.Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan.Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari 3 bagian, yaitu
1) Otak depan (Prosoncephalon)
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum).Diencephalon berkembang menjadi thalamus, hipotamus.
Otak besar (Cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.
hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur kepentingan biologis lainnya.
2)
Otak tengah (Mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.
3) Otak belakang (Rhombencephalon)
Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon.Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons varolli.Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.
Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang..
Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon.Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons varolli.Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.
Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang..
b. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
2.
Sistem Saraf Perifer
Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer tidak dilindungi tulang.Sistem saraf perifer disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer tidak dilindungi tulang.Sistem saraf perifer disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
3.
Saraf Volunter/Somatik (disadari)
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal).
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal).
4. Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari)
Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan keringat.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yangbersangkutan.Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion.Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik mempunyai efek yang berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatetik : memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Sementara sistem saraf simpatetik kebalikannya.
Parasimpatik
• mengecilkan pupil
• menstimulasi aliran ludah
• memperlambat denyut jantung
• membesarkan bronkus
• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
• mengerutkan kantung kemih
Simpatik
• memperbesar pupil
• menghambat aliran ludah
• mempercepat denyut jantung
• mengecilkan bronkus
• menghambat sekresi kelenjar pencernaan
• menghambat kontraksi kandung kemih
Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan keringat.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yangbersangkutan.Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion.Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik mempunyai efek yang berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatetik : memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Sementara sistem saraf simpatetik kebalikannya.
Parasimpatik
• mengecilkan pupil
• menstimulasi aliran ludah
• memperlambat denyut jantung
• membesarkan bronkus
• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
• mengerutkan kantung kemih
Simpatik
• memperbesar pupil
• menghambat aliran ludah
• mempercepat denyut jantung
• mengecilkan bronkus
• menghambat sekresi kelenjar pencernaan
• menghambat kontraksi kandung kemih
E.
Mekanisme Penghantar Impuls
Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf, yaitu sebagai berikut :
Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf, yaitu sebagai berikut :
a.
Impuls Melalui Sel Saraf
Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf. Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf bermuatan negatif, kira-kira –60 mV, sedangkan di sebelah luar serabut saraf bermuatan positif. Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama potensial istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi. Jika sebuah impuls merambat melalui sebuah akson, dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi positif, kira-kira +60 mV, dan muatan di sebelah luar menjadi negatif. Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan dengan impuls disebut potensial kerja. Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran akson. Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya impuls. Akibatnya, muatan negatif di sebelah luar membran merambat sepanjang serabut saraf.
Apabila impuls telah lewat, maka sementara waktu serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls karena terjadi perubahan dari potensial kerja menjadi potensial istirahat. Agar dapat berfungsi kembali, diperlukan waktu kira-kira 1/500 sampai 1/1.000 detik untuk pemulihan.
Kecepatan merambatnya impuls pada mamalia tertentu dapat lebih dari 100 meter per detik sedangkan pada beberapa hewan tingkat rendah kira-kira hanya 0,5 meter per detik. Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan impuls saraf, yaitu selaput myelin dan diameter serabut saraf. Pada serabut saraf yang bermyelin, depolarisasi hanya terjadi pada nodus ranvier sehingga terjadi lompatan potensial kerja, akibatnya implus saraf lebih cepat merambat. Semakin besar diameter serabut saraf semakin cepat rambatan impuls sarafnya.
Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf. Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf bermuatan negatif, kira-kira –60 mV, sedangkan di sebelah luar serabut saraf bermuatan positif. Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama potensial istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi. Jika sebuah impuls merambat melalui sebuah akson, dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi positif, kira-kira +60 mV, dan muatan di sebelah luar menjadi negatif. Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan dengan impuls disebut potensial kerja. Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran akson. Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya impuls. Akibatnya, muatan negatif di sebelah luar membran merambat sepanjang serabut saraf.
Apabila impuls telah lewat, maka sementara waktu serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls karena terjadi perubahan dari potensial kerja menjadi potensial istirahat. Agar dapat berfungsi kembali, diperlukan waktu kira-kira 1/500 sampai 1/1.000 detik untuk pemulihan.
Kecepatan merambatnya impuls pada mamalia tertentu dapat lebih dari 100 meter per detik sedangkan pada beberapa hewan tingkat rendah kira-kira hanya 0,5 meter per detik. Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan impuls saraf, yaitu selaput myelin dan diameter serabut saraf. Pada serabut saraf yang bermyelin, depolarisasi hanya terjadi pada nodus ranvier sehingga terjadi lompatan potensial kerja, akibatnya implus saraf lebih cepat merambat. Semakin besar diameter serabut saraf semakin cepat rambatan impuls sarafnya.
b. Impuls Melalui Sinapsis
Sinapsis merupakan titik temu antara ujung neurit dari suatu neruron dengan ujung dendrit dari neuron lainnya. Setiap ujung neurit membengkak membentuk bonggol yang disebut bonggol sinapsis. Pada bonggol sinapsis tersebut terdapat mitokondria dan gelembung-gelembung sinapsis. Gelembung-gelembung sinapsis tersebut berisi zat kimia neurotransmitter yang berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lain. Ada berbagai macam neurotransmitter, antara lain asetilkolin yang terdapat pada sinapsis di seluruh tubuh, noradrenalin yang terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak.
Antara ujung bonggol sinapsis dengan membran sel saraf berikutnya terdapat celah sinapsis yang dibatasi oleh membran prasinapsis dan membran postsinapsis dari sel saraf berikutnya atau membran efektor. Apabila impuls saraf sampai pada bonggol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran prasinapsis, kemudian melepaskan isinya, yaitu neurotransmitter, ke celah sinapsis. Impuls saraf dibawa oleh neurotransmitter ini. Neurotransmitter menyeberang celah sinapsis menuju membran postsinapsis. Zat kimia neurotransmitter mengakibatkan terjadinya depolarisasi pada membran postsinapsis dan terjadilah potensial kerja. Ini berarti impuls telah diberikan ke sarabut saraf berikutnya. Dengan demikian impuls saraf menyeberangi celah sinapsis dengan cara perpindahan zat-zat kimia, untuk kemudian dilanjutkan pada sal saraf berikutnya dengan cara rambatan potensial kerja.
Sinapsis merupakan titik temu antara ujung neurit dari suatu neruron dengan ujung dendrit dari neuron lainnya. Setiap ujung neurit membengkak membentuk bonggol yang disebut bonggol sinapsis. Pada bonggol sinapsis tersebut terdapat mitokondria dan gelembung-gelembung sinapsis. Gelembung-gelembung sinapsis tersebut berisi zat kimia neurotransmitter yang berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lain. Ada berbagai macam neurotransmitter, antara lain asetilkolin yang terdapat pada sinapsis di seluruh tubuh, noradrenalin yang terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak.
Antara ujung bonggol sinapsis dengan membran sel saraf berikutnya terdapat celah sinapsis yang dibatasi oleh membran prasinapsis dan membran postsinapsis dari sel saraf berikutnya atau membran efektor. Apabila impuls saraf sampai pada bonggol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran prasinapsis, kemudian melepaskan isinya, yaitu neurotransmitter, ke celah sinapsis. Impuls saraf dibawa oleh neurotransmitter ini. Neurotransmitter menyeberang celah sinapsis menuju membran postsinapsis. Zat kimia neurotransmitter mengakibatkan terjadinya depolarisasi pada membran postsinapsis dan terjadilah potensial kerja. Ini berarti impuls telah diberikan ke sarabut saraf berikutnya. Dengan demikian impuls saraf menyeberangi celah sinapsis dengan cara perpindahan zat-zat kimia, untuk kemudian dilanjutkan pada sal saraf berikutnya dengan cara rambatan potensial kerja.
Impuls
adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron.Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian
pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak, untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak, untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
b. Gerak refleks
Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan.
Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan.
Rangkaian
(jalur) saraf yang terlibat dalam aktivitas refleks disebut lengkung refleks,
yaitu terdiri dari 5 komponen dasar: (1) reseptor, (2) jalur aferen sensorik,
(3) pusat pengintegrasi, (4) jalur aferen motorik, (5) efektor. Respon merespon
stimulus yang merupakan suatu perubahan atau kimia dalam lingkungan reseptor.
Dalam merespon stimulus, reseptor mengubah energi stimulus menjadi energi
bioelektrik disebut potensial reseptor yang berbentuk potensial bertingkat. Potensial
reseptor ini akan dirambatkan ke pusat pengintegrasi refleks-refleks dasar,
sedangkan bagian otak yang lebih tinggi memproses refleks yang dipelajari.
Pusat pengintegrasian memproses semua informasi yang dapat diperoleh dari
reseptor tersebut termasuk semua informasi dari input lain, kemudian membuat
suatu keputusan tentan respon yang sesuai. Instruksi dari pusat pengintegrasi
diteruskan melalui lintasan eferen ke efektor (suatu otot atau kelenjar) yang
melaksanakan respon yang diinginkan. Berikut adalah macam-macam gerak refleks
berdasarkan pengklasifikasiannya, antara lain:
a.
Gerak Refleks Berdasarkan Prosesnya (dipelajari/tidak dipelajari).
Terdapat dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu:
Terdapat dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu:
1.
Refleks sederhana atau refleks dasar: refleks yang menyatu tanpa dipelajari,
seperti mengedipkan mata pada saat ada benda yang menuju ke arahnya.
2.
Refleks yang dipelajari atau dikondisikan: refleks yang dihasilkan dari berbuat
dan belajar, seperti membelokkan mobil kalau mau menabrak benda. Kita mengerjakan
hal tersebut secara otomatis, tetapi hanya setelah banyak berlatih secara
sadar.
b.
Gerak Refleks Berdasarkan Pusat Pengintegrasinya.
Terdapat dua tipe refleks menurut pusat pengintegrasinya, yaitu:
Terdapat dua tipe refleks menurut pusat pengintegrasinya, yaitu:
1.
Refleks Kranial: refleks yang diintegrasikan oleh otak. Semua komponen yang
diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen pada otak. Contoh:
refleks mengedipkan mata.
2.
Refleks Spinal: refleks yang diintegrasikan oleh sumsum tulang belakang, semua
komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen berada
dalam sumsum tulang belakang.
c.
Gerak Refleks Berdasarkan Jumlah sinaps dalam lengkung refleksnya.
Terdapat dua tipe refleks menurut jumlah sinapsnya, yaitu:
Terdapat dua tipe refleks menurut jumlah sinapsnya, yaitu:
1. Refleks Monoseptik: refleks yang melibatkan satu
sinaps. Contoh: refleks regangan pada patela yang melibatkan satu sinaps, yaitu
antara neuron aferen yang berasal dari reseptor regangan dalam otot kerangka,
yang bersinapsis dengan neuron eferen untuk otot rangka yang sama. Contoh salah
satu gerak refleks monosinaptik adalah ketika kaki kita meregang.
Mekanisme Gerak Refleks Monosinaptik dapat diskemakan
sebagai berikut:
1. Refleks Polisinaptik: refleks yang melibatkan banyak
sinaps. Contoh: refleks menarik tangan ketika terkena api.
Mekanisme Gerak Refleks Polisinaptik dapat diskemakan
sebagai berikut:
Refleks
menarik diri dapat dijelaskan sebagai berikut: Stimulus panas yang mengenai
jari, oleh reseptor panas akan diubah menjadi potensial aksi yang akan
dirambatkan melalui saraf aferen masuk ke sumsum tulang belakang. Saraf aferen
bersinapsis dengan beberapa interneuron dan akan terjadi rangkaian peristiwa,
sebagai berikut ini:
1)
Potensial aksi akan menstimulus beberapa saraf interneuron yang pada gilirannya
menstimulus saraf eferen motorik yang menginervasi triseps, suatu oto ekstensor
pada persendian siku. Akibat dari konstraksi triseps maka tangan tertarik dari
benda panas tersebut.
2)
Potensial aksi pada saat yang sama juga menstimulus interneuron lain, yang pada
gilirannya menghambat neuron eferen yang menginervasi biseps, sehingga biseps
tidak berkontraksi. Biseps adalah otot-otot pada lengan atas yang menggerakkan
lengan bawah sehingga siku lebih menekuk (menutup). Jika triseps sedang
berkontaksi membuka lengan bawah, ini akan diimbangi oleh relaksasi dari
biseps. Tipe hubungan saraf yang melibatkan stimulasi saraf yang menginervasi
satu otot dan secara bersama-sama melakukan penghambatan pada otot antagonisnya
diketahui sebagai inervasi resiprokal.
3) Potensial aksi juga stimulus interneuron yang lain
lagi yang membawa sinyal ke atas ke otak melalui jalur naik. Pada impuls
mencapai daerah korteks sensori otak, maka orang yang bersangkutan merasa sakit
dan menyadari apa yang sedang terjadi. Juga bila impuls mencapai otak, maka
informasi dapat disimpan sebagai memori, dan seseorang dapat mulai berpikir
tentang situasi yang terjadi, apa yang harus dilakukan untuk menghindari
kejadian yang sama.
F.Penyakit
dan Kelainan pada Sistem Saraf
1. Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral
apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh
darah otak.
2. Poliomielitis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi
virus yang menyerang neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula
spinalis ). Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus
(PV).
3. Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai
mual dan muntah yang terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak
yang meningkatkan aliran darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran
pembuluh darah otak serta proses inflamasi (peradangan).
4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya
neurotranslator dopamin pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran
sewaktu istirahat (tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur), sulit bergerak,
kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata
sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.
5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu
dari medula spinalis. Misalnya karena jatuh, tertembak yang disertai dengan
hancurnya tulang belakang.
6. Neurasthonia, (lemah saraf) , penyakit ini ada karena
pembawaan lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena
penyakit keracunan.
7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh
fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau
defisiensi vitamin B1, B6, B12.
8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk
mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa
lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak.
9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai
dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau bingung.
10. Alzheimer, atau pikun, bukan penyakit menular,
melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat
yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer
juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua.
11. Bell’s palsy adalah nama penyakit yang menyerang
saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah.
Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke,
kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot
wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli
menyatakan penyebab Bell’s Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf
menjadi bengkak akibat infeksi.
12. Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi
ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang
tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Para peneliti menemukan
disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan
juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua. Developmental dyslexsia
diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik.
13. Ayan atau Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya
letusan-letusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak. Epilepsi adalah
penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak
beralasan. Pada penderita ayan, Sinyal-sinyal yang berhubungan dengan perasaan
penglihatan, berpikir, dan bergerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
14. Kelumpuhan atau paralisis adalah hilangnya fungsi
otot untuk satu atau banyak otot. Kelumpuhan dapat menyebabkan hilangnya
perasaan atau hilangnya mobilitas di wilayah yang terpengaruh. Kelumpuhan
sering disebabkan akibat kerusakan pada otak.
15. Leukoaraiosis (bahasa Inggris: leukoencephalopathy,
White matter changes, WMC) adalah perubahan pada bagian ganglia basal dari otak
besar. WMC dapat disebabkan oleh hipoperfusi atau iskemia pada otak, khususnya
pada area sub-cortical dari ganglia basal.
16. Leukoensefalopati multifokal progresif atau
progressive multifocal leukoencephalopathy (PML), adalah penyakit yang jarang
dan fatal yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dikarakterisasikan sebagai
kerusakan progresif atau peradangan pada massa putih otak pada dua lokasi.
Penyakit ini biasanya muncul pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang,
contohnya pasien yang terinfeksi HIV.
17. Lumpuh otak (Inggris: cerebral palsy, spastic
paralysis, spastic hemiplegia, spastic diplegia, spastic quadriplegia, CP)
adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang
mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan
berpikir.
18. Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem
saraf pusat (meninges). Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka
fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu.
19. Penyakit Huntington, chorea Hunting atau chore mairo
adalah penyakit yang menyerang saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor
genetika, sehingga dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
20. Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata adalah sindrom
kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa.
21. Sklerosis multipel, merupakan suatu kelainan
peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan
oleh banyak faktor, terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara
terus-menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang
layak terjadi pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan
akson.
22. Sindrom Kleine-Levin (Inggris: Kleine-Levin Syndrome
disingkat KLS) adalah penyakit syaraf yang langka dimana penderita tidak bisa
mengontrol rasa kantuknya. Penderita bisa tertidur selama berjam-jam,
berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung pada
berapa lama penyakit itu muncul/kambuh.
23. Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan
saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik,
yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
24. Radang otak (bahasa Inggris: encephalitis) adalah
peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang ensefalitis
dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari
penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan
oleh bakteri).
25. Sindrom Adie atau sindrom Holmes-Adie adalah sindrom
yang dikerenakan kerusakan pada serat pascaganglionik pada sistem saraf
parasimpatik pada mata dan ditandai dengan pupil yang terdilatasi atau
midriasis.
26. Sindrom Alice di Wonderland atau mikropsia adalah
keadaan disorientasi saraf yang memengaruhi persepsi penglihatan pada manusia,
penderita sindrom ini akan merasa melihat rekannya, bagian tubuh dari manusia,
hewan, objek tak bergerak menjadi lebih kecil dari kenyataan. Secara umum,
objek yang dipersepsi muncul sangat jauh atau sangat dekat pada waktu
bersamaan. Sindrom Alice di Wonderland ini dapat merupakan gejala utama dari
mononukleosis atau dapat menyebabkan epilepsi sebagian kompleks. dan akibat
obat psikoaktif.
27. Tumor otak, adalah proliferasi dan pertumbuhan tak
terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup
sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan dapat terjadi pada semua usia.
Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena,
antara lain:
Glioma: pada sel-sel glia
atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron atau sel-sel saraf
otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer.
Astrocytoma: pada sel-sel
neuroglia astrosit yang berbentuk bintang.
Ependymoma: pada ependyma
atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan kanal tulang belakang.
Glioma batang otak: pada
bagian otak yang berisi medula oblongata, pons varolii, dan otak tengah, bagian
otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak.
Medulloblastoma: pada
otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan sekitarnya, terutama di cairan
serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas yang paling
sering terjadi pada anak.
Meningioma: pada meninges
atau membran otak dan sumsum tulang belakang. Meningioma biasanya jinak, tumbuh
lambat sehingga sering terlambat terdeteksi.
Neurinoma: biasanya
terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan, yang menyampaikan indera
pendengaran dan keseimbangan paling sering terpengaruh. Neurinoma tidak
membentuk metastasis.
Limfoma: pada limfosit
(sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini adalah tumor ganas,
yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada pasien dengan
AIDS dan pasien imunosupresi.
Adenoma hipofisis: pada
kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak yang jinak.
28. Optic neuritis, peradangan pada saraf optik. Saraf
optik merupakan bundel serat saraf yang mengirimkan informasi visual dari mata
ke otak. Rasa sakit dan kehilangan penglihatan sementara adalah gejala umum
dari optic neuritis.
29. Hidrosefalus (kepala air) adalah penyakit yang
terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal)
atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang
subarachnoid, atau ruang subdural. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut
bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya,
khususnya pusat-pusat saraf yang vital.
BAB 1V
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem
saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai
media komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali
berbagai sistem organ lain serta dapat pula memproduksi hormon. Penyusun sistem
saraf yaitu terdiri dari dua yaitu berdasarkan bentuknya serta berdasarkan
struktur dan fungsinya, berdasarkan bentuknya penyusun sistem saraf terdiri
dari badan sel, dendrit, dan akson,sedangkan berdasarkan struktur dan fungsinya
penyusun sistem saraf terdiri dari sel saraf sensorik,sel saraf motorik,dan sel
saraf intermediet (asosiasi). Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi,
diantaranya yaitu sebagai berikut: menerima berbagai sensasi dari dalam dan
luar tubuh,bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau
merasakan dan memikirkannya,menyimpan memori dan melepaskannya bila
dibutuhkan,mengekspresikan emosi,mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf
lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain, serta mengontrol tubuh
dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan
meningkatkan aktivitas yang menyenangkan. Susunan sistem saraf manusia tersusun
dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem
saraf somatis dan sistem saraf otonom. Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf
, yaitu impuls dihantarkan melalui sel saraf dan impuls dihantarkan lewat
sinaps. Adapun penyakit dan kelainan pada sistem saraf yaitu stroke,
poliomielitis,migrain,parlinso,transeksi,neurasthoni,neuritis,amnesia,cutter
dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar